ANALISIS CEMARAN MIKROBIOLOGI DAN KARAKTERISTIK KIMIA DIMSUM AYAM DI KECAMATAN WAY HALIM KOTA BANDAR LAMPUNG

  • Okti Ruenda Program Studi Teknologi Pangan Institut Teknologi Sumatera
  • Raihan Gidant Program Studi Teknologi Pangan, Institut Teknologi Sumatera
  • Yosi Syafitri Program Studi Teknologi Pangan, Institut Teknologi Sumatera
  • Lita Lianti Program Studi Teknologi Pangan, Institut Teknologi Sumatera

Abstrak

Dimsum is a popular snack made from chicken wrapped in wheat flour dough and cooked by steaming. It is favored by many due to its delicious taste and affordable price. However, dimsum sold by street vendors often lacks proper hygiene during processing and presentation, making it prone to microbial contamination. Chicken, as the main ingredient, is high in protein, which supports microbial growth. Contamination of microorganisms in food poses health risks to consumers. This study aims to analyze Total Plate Count (ALT) and Salmonella contamination and examine the correlation between chemical characteristics, such as water content and pH, and microbiological growth in chicken dimsum sold by five vendors in Way Halim District, Bandar Lampung City. The microbiological and chemical data were analyzed descriptively, and Pearson Correlation was used to determine the relationship between chemical characteristics and microbial growth. The results showed that all chicken dimsum samples exceeded the maximum ALT limit, and two samples tested positive for Salmonella. Referring to SNI 7756:2013, the standard for siomay quality and safety is a maximum ALT of 5×104 CFU/g and negative/25 g for Salmonella. The correlation test indicated that water content and pH had a significant relationship with ALT growth. The chicken dimsum sample with the highest ALT was the DC sample (6.31 log CFU/g), while the lowest was the DA sample (5.35 log CFU/g). Salmonella contamination was found in the DC and DE samples.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

[1] P. Fellows and M. Hilmi, Selling Street and Snack Foods, vol. 18 ISBN. Italy, 2011.
[2] R. D. Rahmayani and M. M. Simatupang, “Analisis Pengaruh Higiene Penjamah Dan Sanitasi Makanan Terhadap Kontaminasi E. Coli Pada Jajanan Sekolah,” J. Untuk Masy. Sehat, vol. 3, no. 2, pp. 164–178, 2019, [Online]. Available: http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/jukmas/article/view/606.
[3] D. S. N. Nastiti, “Pengaruh Penggantian Tepung Terigu Dengan Tepung Kacang Kerah (Phaseolus vulgaris l.) Terhadap sifat organoleptik Kulit Siomay,” e-journal Boga, vol. 5, no. 2, pp. 8–16, 2016, [Online]. Available: https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/21/article/view/15027.
[4] S. I. Trigunarso, “Hygiene Sanitasi dan Perilaku Penjamah Makanan dengan Angka Kuman pada Makanan Jajanan di Lingkungan Sekolah,” J. Kesehat., vol. 11, no. 1, p. 115, 2020, doi: 10.26630/jk.v11i1.1739.
[5] E. Zelpina, S. Walyani, A. Barbora Niasono, and F. Hidayati, “Dampak infeksi Salmonella sp. dalam daging ayam dan produknya terhadap kesehatan masyarakat,” JHECDs, vol. 6, no. 1, pp. 25–34, 2020.
[6] O. S. D. Putri, A. Novita, Darniati, F. Jamin, W. E. Sari, and Y. Fahrimal, “Deteksi Salmonella sp. Pada Jajanan Siomay yang Dijual Di Kota Banda Aceh,” J. Ilm. Mhs. Vet., vol. 6, no. 4, pp. 194–205, 2022, [Online]. Available: http://www.jim.unsyiah.ac.id/FKH/article/view/21484%0Ahttp://www.jim.unsyiah.ac.id/FKH/article/download/21484/10054.
[7] T. Lasmini and R. Y. Sitorus, “Uji Cemaran Salmonella sp. dan Staphylococcus aureus pada Daging Kebab yang Dijual Di Jalan Durian Pekanbaru,” J. Sains dan Teknol. Lab. Med., vol. 2, no. 1, pp. 23–30, 2017, doi: 10.52071/jstlm.v2i1.18.
[8] R. Yunus, R. Mongan, and R. Rosnani, “Cemaran Bakteri Gram Negatif pada Jajanan Siomay di Kota Kendari,” Med. Lab. Technol. J., vol. 3, no. 1, p. 11, 2017, doi: 10.31964/mltj.v3i1.111.
[9] V. Coello, “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan,” 2012.
[10] BPOM, “Laporan Tahunan 2021,” 2021.
[11] Badan Standarisasi Nasional, “Siomay ikan,” Sni 77562013, pp. 1–12, 2013, [Online]. Available: www.bsn.go.id.
[12] U. Ubaidillah and S. Ristiani, “Analisis Cemaran Salmonella Spp. Pada Daging Ayam Broiler (Gallus gallus domestica) yang Dijual Di Pasar Banguntapan,” J. Delima Harapan, vol. 9, no. 1, pp. 6–14, 2022, doi: 10.31935/delima.v9i1.143.
[13] S. Suriani, Soemarno, and Suharjono, “Pengaruh Suhu dan pH terhadap Laju pertumbuhan Lima Isolat Bakteri Anggota Genus Pseudomonas yang diisolasi dari Ekosistem Sungai Tercemar Deterjen di sekitar Kampus Universitas Brawijaya,” J-Pal, vol. 3, no. 2, pp. 58–62, 2013.
[14] A. Apriantini, D. Afriadi, N. Febriyani, and I. I. Arief, “Fisikokimia, Mikrobiologi dan Organoleptik Sosis Daging Sapi dengan Penambahan Tepung Biji Durian (Durio zibethinus Murr),” J. Ilmu Produksi dan Teknol. Has. Peternak., vol. 9, no. 2, pp. 79–88, 2021, doi: 10.29244/jipthp.9.2.79-88.
[15] F. C. Agustia, H. S. Rukmin, R. Naufalin, and A. M. Ritonga, “Pendugaan Umur Simpan Tiwul Instan Tinggi Protein yang Dikemas dalam Aluminium Foil dan Polietilen Berdasarkan Pendekatan Kadar Air Kritis,” J. Apl. Teknol. Pangan, vol. 10, no. 1, pp. 27–32, 2021.
[16] P. Yumiko Murdiasa, I. P. Suparthana, and P. Timur Ina, “Pengaruh Penambahan Puree Daun Kelor ( Moringa oleifera ) Terhadap Karakteristik Siomay Ayam,” J. Ilmu dan Teknol. Pangan, vol. 10, no. 2, p. 235, 2021, doi: 10.24843/itepa.2021.v10.i02.p07.
[17] I. Sangadji, J. Jurianto, and M. Rijal, “Lama Penyimpanan Daging Ayam Broiler Terhadap Kualitasnya Ditinjau Dari Kadar Protein Dan Angka Lempeng Total Bakteri,” Biosel Biol. Sci. Educ., vol. 8, no. 1, p. 47, 2019, doi: 10.33477/bs.v8i1.846.
[18] SNI, “SNI 7388:2009 Batas maksimum cemaran mikroba dalam pangan,” Standar Nas. Indones., p. 17, 2009.
[19] H. Fitria Azizah and Susiana Purwantisari, “Hubungan Praktik Higiene Penjamah Dengan Kualitas Mikrobiologis Pada Jajanan Siomay Di Kecamatan Tembalang Kota Semarang,” J. Kesehat. Masy., vol. 5, pp. 2356–3346, 2017, [Online]. Available: http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm.
[20] S. Nurmawati, S. Prodjosoewojo, N. H. Chairunnisa, H. Djauhari, and B. Alisjahbana, “Faktor risiko penyebab foodborne disease pada siswa sd,” J. Sist. Kesehat., vol. 4, no. 4, pp. 180–184, 2019, [Online]. Available: http://jurnal.unpad.ac.id/jsk_ikm/article/view/22990%0Ajurnal.unpad.ac.id.
[21] F. Muna and Khariri, “Bakteri patogen penyebab foodborne disease,” Pros. Semin. Nas. Biol., vol. 6, no. 1, pp. 74–79, 2020, [Online]. Available: https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/psb/article/view/15374.
[22] Kemenkes RI, “Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2013 Tentang Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan,” 2013.
[23] T. P. H. Atmoko, “Peningkatan Higiene Sanitasi Sebagai Upaya Menjaga Kualitas Makanan Dan Kepuasan Pelanggan Di Rumah Makan Dhamar Palembang,” J. Khasanah Ilmu, vol. 8, no. 1, pp. 1–9, 2017.
[24] P. Dafiyanti, Y. Gumayesty, and Hayana, “Analisis Higiene Sanitasi Makanan Pada Pedagang Kaki Lima Di Kelurahan Ujung Batu Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2022,” J. Olahraga dan Kesehat., vol. 1, no. 3, pp. 625–634, 2022.
[43] A. Daud, S. Suriati, and N. Nuzulyanti, “Kajian Penerapan Faktor yang Mempengaruhi Akurasi Penentuan Kadar Air Metode Thermogravimetri,” Lutjanus, vol. 24, no. 2, pp. 11–16, 2020, doi: 10.51978/jlpp.v24i2.79.
[26] N. Asiah, L. Cempaka, and W. David, Panduan Praktis Pendugaan Umur Simpan Produk Pangan. Jakarta: Universitas Bakrie, 2018.
[20] Association of Official Analytical Chemist [AOAC], Official Methods of Analysis of the Association of Official Analitycal Chemist. Maryland (US), 2005.
[28] R. P. Rizki, M. Z. Arifin, and I. Aini, “The Identification of Salmonella Sp . Bacteria Contamination in Broiler Chicken at Pon Market Jombang Regency,” Res. Artic., vol. 5, no. 1, pp. 6–10, 2022, doi: 10.21070/medicra.v5i1.1621.
[29] A. Fatiqin, R. Novita, and I. Apriani, “Pengujian Salmonella Dengan Menggunakan Media SSA dan E.coli Menggunakan Media EMBA Pada Bahan Pangan,” J. Indobiosains, vol. 1, no. 1, pp. 22–29, 2019, doi: 10.31851/indobiosains.v1i1.2206.
[30] M. Jawetz and Adelbergs, Medical Microbiology. Atlanta, 2010.
[31] D. Brands, Salmonella. United States of America: Chelsea House Publisher, 2006.
[32] Kuswiyanto, Bakteriologi: Buku Ajar Analisis Kesehatan. Jakarta: EGC, 2017.
[33] Y. Arlita, F. E. S. Rares, and S. Soeliongan, “Identifikasi Bakteri Escherichia Coli Dan Salmonella sp. pada Makanan Jajanan Bakso Tusuk di Kota Manado,” Identifikasi Bakteri Escherichia Coli Dan Salmonella Sp. Pada Makanan Jajanan Bakso Tusuk Di Kota Manad., vol. 17, pp. 9–14, 2014.
[34] S. K. Eng, P. Pusparajah, N. S. A. Mutalib, H. L. Ser, K. G. Chan, and L. H. Lee, “Salmonella: A review on pathogenesis, epidemiology and antibiotic resistance,” Front. Life Sci., vol. 8, no. 3, pp. 284–293, 2015, doi: 10.1080/21553769.2015.1051243.
[35] C. S. Sudarwanti and Maisyarah, “Uji Cemaran Salmonella Pada Minuman Es Cappucino Cincau Yang Dijual Di Kota Kendari,” Prosiding, vol. II, no. 1, pp. 66–73, 2017.
[16] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2013.
[17] S. N. Indonesia and B. S. Nasional, “Metode pengujian cemaran mikroba dalam daging, telur dan susu, serta hasil olahannya,” 2008.
[18] R. Rizky Amiruddin, Darniati, and Ismail, “Isolasi dan Identifikasi Salmonella sp Pada Ayam Bakar di Rumah Makan Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh,” Jimvet, vol. 01, no. 3, pp. 265–274, 2017.
[19] T. F. Prasetyo, A. F. Isdiana, and H. Sujadi, “Implementasi Alat Pendeteksi Kadar Air pada Bahan Pangan Berbasis Internet Of Things,” SMARTICS J., vol. 5, no. 2, pp. 81–96, 2019, doi: 10.21067/smartics.v5i2.3700.
[20] Association of Official Analytical Chemist [AOAC], Official Methods of Analysis of the Association of Official Analitycal Chemist. Maryland (US), 2005.
[21] BPOM, Pedoman Kriteria Cemaran pada Pangan Siap Saji dan Pangan Industri Rumah Tangga. 2012.
[22] R. F. Bilqis, N. E. Wahyuningsih, and Y. H. Darundiati, “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Jumlah Koloni Bakteri Dan Keberadaan E. coli Pada Air Cucian Peralatan Makan Pedagang Makanan Di Tembalang,” J. Kesehat. Masy., vol. 4, no. 3, pp. 888–897, 2016.
[23] M. Jamilatun, “Analisis Cemaran Mikroba Angka Lempeng Total ( ALT ) pada Kue Jajanan Pasar,” J. Ilm. Multidisiplin, vol. 1, no. 5, pp. 1243–1248, 2022.
[24] N. I. K. Murti and N. N. S. Budayanti, “Prevalensi Salmonella sp. Pada Cilok di Sekolah Dasar di Denpasar,” vol. 6, no. 5, pp. 36–41, 2017.
[25] E. Kartika, S. Khotimah, and A. Yanti, “Deteksi Bakteri Indikator Keamanan Pangan Pada Sosis Daging Ayam di Pasar Flamboyan Pontianak,” Protobiont, vol. 3, no. 2, pp. 111–119, 2014.
[26] F. Aini, “Isolasi dan Identifikasi Shigella sp. Penyebab Diare Pada Balita,” Bio-Site, vol. 04, no. 1, pp. 1–40, 2018.
[27] a. Z. Hassaballa, G. F. Mohamed, H. M. Ibrahim, and M. a. Abdelmageed, “Frozen Cooked Catfish Burger: Effect of Different Cooking Methods and Storage on its Quality,” Glob. Vet., vol. 3, no. 3, pp. 216–226, 2009, [Online]. Available: http://www.idosi.org/gv/gv3(3)09/7.pdf.
[28] Srianta and E. Rinihapsari, “Deteksi Salmonella pada Nasi Goreng yang Disediakan oleh Restoran Kereta Api Kelas Ekonomi,” J. Teknol. dan Ind. Pangan, vol. 14, no. 3, pp. 253–257, 2003.
[29] M. Jantaranikorn, K. Thumanu, and J. Yongsawatdigul, “Reduction of red blood spots in cooked marinated chicken breast meat by combined microwave heating and steaming,” Poult. Sci., vol. 102, no. 102317, pp. 1–9, 2023, doi: 10.1016/j.psj.2022.102317.
[30] N. Nabila Nur, C. Dahlia Iskandar, F. Jamin, and G. Riady, “Isolasi dan Identifikasi Bakteri Salmonella sp. Pada Daging Ikan Kuniran (Upeneus sulphureus) di Pasar Lampulo Banda Aceh,” J. Ilm. Mhs. Vet. Fak. Kedokt. Hewan Univ. Syiah Kuala, vol. 6, no. 4, pp. 217–225, 2022.
[31] M. Nugraheni, Kemasan Pangan. Yogyakarta: Plantaxia, 2018.
[32] L. Khakim and C. S. Rini, “Identifikasi Eschericia coli dan Salmonella sp. pada Air Kolam Renang Candi Pari,” J. Med. Lab. Sci. Technol., vol. 1, no. 2, pp. 84–93, 2018.
[33] B. A. S. Hermono, S. H. Bintari, and D. Mustikaningtyas, “Identifikasi Salmonella sp Pada Jajanan Jus Buah di Kecamatan Gunungpati Semarang dengan PCR,” J. MIPA, vol. 40, no. 2, pp. 68–73, 2017.
[34] N. K. S. Rukmini, N. K. Mardewi, and I. G. A. D. S. Rejeki, “Kualitas Kimia Daging Ayam Broiler Umur 5 Minggu yang Dipelihara pada Kepadatan Kandang yang Berbeda,” J. Lingkung. dan Pembang., vol. 3, no. 1, pp. 31–37, 2019.
[35] Candra, F. Puspitasari, and H. Rahmawati, “Proksimat dan Organoleptik Siomay Ikan Lele (Clarias batrachus) dengan Perbandingan Tepung dan Daging,” Pros. Semin. Nas. Lingkung. Lahan Basah, vol. 5, no. 2, pp. 63–66, 2020.
[36] Z. T. Insanabella, “Pengaruh pengolahan terhadap profil protein dan asam amino pada keong matah merah (Cerithidae obtusa) [Skripsi]. Bogor,” 2012.
[37] Esti Purnama Sari, “Studi Penerimaan Konsumen Terhadap Dim Sum Hasil Perikanan (Cumi-cumi dan Udang Putih,” pp. 1–14, 2020, [Online]. Available: http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/2203%0Ahttp://mpoc.org.my/malaysian-palm-oil-industry/.
[38] Syahminan, “Sensor Deteksi Kadar Kelayakan Makanan,” Semin. Nas. FST, vol. 2, pp. 142–147, 2019, doi: 10.32664/smatika.v9i02.426.
[39] Hariadi Subagja, Dini Aprilia, Agus Hadi Prayitno, Anang Febri Prasetyo, and Wida Wahidah Mubarokah, “Uji Kualitas Fisik dan Mikroskopis (pH, Kadar Air dan Jumlah Total Mikroba) Daging Broiler di Kabupaten Jember,” J. Trit., vol. 13, no. 1, pp. 67–74, 2022, doi: 10.47687/jt.v13i1.237.
[40] G. A. Melinda, “Pengaruh Lama Pengukusan Terhadap Sifat Fisik dan Kimia Pada Ikan Kakap Merah (Lutjanus sp.),” Pekanbaru Univ. Riau, pp. 1–15, 2017, [Online]. Available: http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=2227%0A???%0Ahttps://ejournal.unisba.ac.id/index.php/kajian_akuntansi/article/view/3307%0Ahttp://publicacoes.cardiol.br/portal/ijcs/portugues/2018/v3103/pdf/3103009.pdf%0Ahttp://www.scielo.org.co/scielo.ph.
[41] J. Wala, T. Ransaleleh, I. Wahyuni, and M. Rotinsulu, “Kadar Air, pH dan Total Mikroba Daging Ayam yang Ditambahkan Kunyit Putih (Curcuma mangga Val.),” J. Zootek, vol. 36, no. 2, pp. 405–416, 2016.
[42] I. Fajar, I. Yudha Perwira, and N. Made Ernawati, “Pengaruh Derajat Keasaman (pH) terhadap Pertumbuhan Bakteri Toleran Kromium Heksavalen dari Sedimen Mangrove di Muara Tukad Mati, Bali,” Curr. Trends Aquat. Sci. V, vol. 1, no. 1, pp. 1–6, 2022.
[43] A. Daud, S. Suriati, and N. Nuzulyanti, “Kajian Penerapan Faktor yang Mempengaruhi Akurasi Penentuan Kadar Air Metode Thermogravimetri,” Lutjanus, vol. 24, no. 2, pp. 11–16, 2020, doi: 10.51978/jlpp.v24i2.79.
Diterbitkan
2025-04-17