Identifikasi Tingkat Kekotaan dan Faktor-Faktor yang Memengaruhinya di Kawasan Metropolitan Pontianak
Abstract
The Pontianak Metropolitan Area is part of a provincial strategic area comprising Pontianak City and several districts in Kubu Raya Regency and Mempawah Regency. This study aims to identify the level of urbanization and the factors influencing it within the Pontianak Metropolitan Area. The analysis employs a quantitative method using data normalization, data classification, composite index calculation, and Principal Component Analysis. The variables analyzed include population size, population density, population growth, non-agricultural population, built-up land, socio-economic facilities, and the centrality index. The classification results indicate that the area consists of 22.89% primary villages, 30.12% villages, 36.14% emerging towns, 9.64% small towns, and 1.20% advanced towns. Pontianak City, as the core city, exhibits a higher level of urbanization compared to surrounding areas. Through Principal Component Analysis, two main factors influencing the level of urbanization were identified. The first is the socio-economic factor, which includes variables such as population size, socio-economic facilities, and the centrality index. The second is the demographic and land use factor, encompassing variables such as population density, population growth, non-agricultural population, and built-up land. These findings provide valuable insights into the dynamics of urbanization in the Pontianak Metropolitan Area, serving as a foundation for regional planning and spatial policy-making.
Downloads
References
[2] Bashit, N., Prasetyo, Y., & Sukmono, A. (2019). Kajian Perkembangan Lahan Terbangun Kota Pekalongan Menggunakan Metode Urban Index (Ui). Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika, 2(02), 12–18. https://doi.org/10.14710/elipsoida.2019.6440
[3] Berdegué, J. A., Proctor, F. J., & Cazzuffi, C. (2014). Inclusive Rural–Urban Linkages. Working Paper. Working Group: Development with Territorial Cohesion. Territorial Cohesion for Development Program. Rimisp, Santiago, Chile., 26.
[4] Dardak, H., Algamar, S. B., Poernomosidhi, & Soedradjat, I. (2018). Metropolitan di Indonesia Kenyataan dan Tantangan dalam Penataan Ruang. In Direktorat Jenderal Penataan Ruang. Jakarta: Direktorat Jenderal Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum.
[5] Gatiningsih, & Sutrisno, E. (2017). Kependudukan dan Ketenagakerjaan. In Modul mata kuliah.
[6] Ingram, G. K. (2016). Patterns of Metropolitan Development: What Have We Learned? 0, 1–23.
[7] Jamaludin. (2018). Sosiologi Perkotaan: Memahami Masyarakat Kota dan Problematikanya. SPEKTRUM: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah (PLS), 6(2), 214. https://doi.org/10.24036/spektrumpls.v1i2.10245
[8] Januar, M. F. (2023). Identifikasi Pola Pergerakan Metropolitan Cirebon Raya. Seminar Nasional Dan Diseminasi Tugas Akhir, 12, 1748–1752.
[9] Lian Fortuna, T. E. (2017). Identifikasi Tingkat Kekotaan Nagari Yang Ada di Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan. 2(September), 1–6.
[10] Mardiansjah, F. H., Handayani, W., & Setyono, J. S. (2018). Pertumbuhan Penduduk Perkotaan dan Perkembangan Pola Distribusinya pada Kawasan Metropolitan Surakarta. Jurnal Wilayah Dan Lingkungan, 6(3), 215. https://doi.org/ 10.14710/jwl.6.3.215-233
[11] Muta’ali, L. (2002). Pola Perkembangan Kekotaan Perdesaan di Yogyakarta. In Majalah Geografi Indonesia: Vol. XVI (Issue 2, pp. 111–130). http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/jurnal.php?jrnlId=222
[12] Nasir, B. (2016). Pembangunan Masyarakat Desa dan Kota. Skripsi. Samarinda: Universitas Mulawarman
[13] Nasution, M. Z. (2019). Penerapan Principal Component Analysis (PCA) Dalam Penentuan Faktor Dominan Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa (Studi Kasus : SMK Raksana 2 Medan). Jurnal Teknologi Informasi, 3(1), 41. https://doi.org/10.36294/jurti.v3i1.686
[14] Meidi, N. P., Setyariningsih, E., & Utami B. (2022). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Pada Marketplace Shopee di Mojokerto. Jurnal Cakrawala Ilmiah, 1(11), 2937–2952. https://doi.org/10.53625/jcijurnalcakrawala ilmiah.v1i11.2879
[15] Noviani, R., & Muta’ali, L. (2019). Dinamika Karakteristik Tingkat Kekotaan di Wilayah Metropolitan Solo Raya Tahun 1990-2015. 353187.
[16] Pratiwi, N. N., Wulandari, A., & Zulfinanda, H. (2021). Analisis Sosial Ekonomi Pembentuk Tipologi Wilayah Peri Urban Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. Jurnal Wilayah Dan Lingkungan, 9(3), 306–323. https://doi.org/10.14710/ jwl.9.3.306-323
[17] Setyono, J. S. (2007). Buku Ajar Mata Kuliah : Pengantar Perencanaan Wilayah dan Kota (p. 106).
[18] Wansaga, N. A., Tondobala, L., & Wuisang, C. (2020). Analisis Hirarki Pusat –Pusat Kegiatan Di Kota Manado. Jurnal Spasial, 7(2), 195–207.
[19] Wijayanti, M. (2015). Kajian Kebutuhan Jalan Lingkar Luar Perkotaan Pontianak Terhadap Perkembangan Kawasan Perkotaan Pontianak Dan Sekitarnya. Jurnal Teknik Sipil,15(2),1–12. https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jtsuntan/article/view/ 25547
[20] Wulandari, F. (2017). Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Urbanisasi di Sumatra Barat. Ecosains: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Pembangunan, 6(1), 15. https://doi.org/10.24036/ecosains.11063257.00
[21] Yenny, N. F., & Anwar, K. (2020). Pengaruh Jumlah Penduduk Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Lhokseumawe. Jurnal Ekonomika Indonesia, 9(2), 19. https://doi.org/10.29103/ekonomika.v9i2.3181
[22] Zulfinanda, H. (2020). Analisis Tipologi Wilayah Peri Urban di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Skripsi. Pontianak: Universitas Tanjungpura.



