Kepadatan Populasi Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) di Tahura Banten
Abstract
Taman Hutan Raya (Tahura) Banten memiliki potensi yang tinggi dalam hal ekonomi maupun ekologi. Kekhasan ekosistem ini membuat tingginya keanekaragaman flora dan fauna pada kawasan tersebut. Salah satu fauna mamalia yang biasa ditemui di kawasan ini adalah Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis). Fungsi ekologi keberadaan Macaca fascicularis diantaranya sebagai agen penyemai dan penyebar biji tanaman serta menjadi pengendali populasi serangga. Namun jika populasi tidak terkendali maka akan berdampak pada keseimbangan ekosistem khususnya mempengaruhi perilaku Macaca fascicularis menjadi agresif dan kecenderungan dianggap hama. Oleh karenanya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan populasi Macaca fascicularis dikawasan Tahura Banten. Analisis data populasi menggunakan persamaan King’s method yang kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil pengamatan ditemukan dua kelompok Macaca fascicularis, dimana estimasi populasi tertinggi ditemukan pada kelompok 1 di lokasi Blok Pemanfaatan yaitu 47,8 individu/ha dengan kepadatan populasi sebesar 4,78 individu/ha. Sedangkan, estimasi populasi yang paling sedikit ditemukan pada kelompok 2 di lokasi sekitar area Curug Putri sebesar 28,9 individu/ha dengan kepadatan populasinya 2,89 individu/ha. Dari hasil analisa tersebut ditemukan bahwa Macaca fascicularis banyak ditemui di area yang memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan tinggi dan area yang minim perjumpaan dengan manusia. Oleh karena itu, penelitian mengenai jumlah populasi Macaca fascicularis ini diharapkan menjadi informasi penting, sehingga dapat digunakan untuk memantau dan mengelola populasi Macaca fascicularis dikawasan Tahura Banten.
Kata kunci :
Taman Hutan Raya (Tahura) Banten memiliki potensi yang tinggi dalam hal ekonomi maupun ekologi. Kekhasan ekosistem ini membuat tingginya keanekaragaman flora dan fauna pada kawasan tersebut. Salah satu fauna mamalia yang biasa ditemui di kawasan ini adalah Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis). Fungsi ekologi keberadaan Macaca fascicularis diantaranya sebagai agen penyemai dan penyebar biji tanaman serta menjadi pengendali populasi serangga. Namun jika populasi tidak terkendali maka akan berdampak pada keseimbangan ekosistem khususnya mempengaruhi perilaku Macaca fascicularis menjadi agresif dan kecenderungan dianggap hama. Oleh karenanya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan populasi Macaca fascicularis dikawasan Tahura Banten. Analisis data populasi menggunakan persamaan King’s method yang kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil pengamatan ditemukan dua kelompok Macaca fascicularis, dimana estimasi populasi tertinggi ditemukan pada kelompok 1 di lokasi Blok Pemanfaatan yaitu 47,8 individu/ha dengan kepadatan populasi sebesar 4,78 individu/ha. Sedangkan, estimasi populasi yang paling sedikit ditemukan pada kelompok 2 di lokasi sekitar area Curug Putri sebesar 28,9 individu/ha dengan kepadatan populasinya 2,89 individu/ha. Dari hasil analisa tersebut ditemukan bahwa Macaca fascicularis banyak ditemui di area yang memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan tinggi dan area yang minim perjumpaan dengan manusia. Oleh karena itu, penelitian mengenai jumlah populasi Macaca fascicularis ini diharapkan menjadi informasi penting, sehingga dapat digunakan untuk memantau dan mengelola populasi Macaca fascicularis dikawasan Tahura Banten.
Downloads
References
al Hakim, R. R., & Nasution, E. K. (2021). Psychological stressor caused alpha-male non-humanprimate Macaca fascicularis to become agonistic when struggling over food. Journal of Psychological Perspective, 3(1), 41–45. https://doi.org/10.47679/jopp.311152021
Alikodra, H. (1992). Pengelolaan Satwa Liar. Fakultas Kehutanan Jurusan Konservasi Sumberdaya Alam Hayati. Institut Pertanian Bogor, Bogor. IPB Press. ISBN: 978-979- 493-192-9
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian : suatu pendekatan praktik. Rineka Cipta. ISBN: 9795180185
Baihaqi, A., Setia, M., Sugardjito, J., & Lorenzo, G. (2017). Penggunaan pohon tidur monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Hutan Lindung Angke Kapuk dan Ekowisata Mangrove Pantai Indah Kapuk Jakarta. Al-Kauniyah: Journal of Biology, 10(1), 35–41. https://doi.org/10.15408/kauniyah.v10i1
Brotcorne F, Maslarov C, Wandia IN, Fuentes A, Beudels-Jamar RC, Huynen MC (2014). The role of anthropic, ecological, and social factors in sleeping site choice by long-tailed macaques (Macaca facicularis). American Journal of Primatology 76(12): 1140–1150. https://doi.org/10.1002/ajp.22299
Dhaja C.A, Simarmata Y.T.R.M.R, Njurumana G. (2019). Kondisi Populasi dan Habitat monyet ekor panjang (Macaca fascicularis). Jurnal Veteriner Nusantara. Vol 2 No 1. http://ejurnal.undana.ac.id/JVN
Estrada, A., Garber, P. A., Mittermeier, R. A., Wich, S., Gouveia, S., Dobrovolski, R., Nekaris, K. A. I., Nijman, V., Rylands, A. B., Maisels, F., Williamson, E. A., Bicca-Marques, J., Fuentes, A., Jerusalinsky, L., Johnson, S., de Melo, F. R., Oliveira, L., Schwitzer, C., Roos, C., Setiawan, A. (2018). Primates in peril: The significance of Brazil, Madagascar, Indonesia and the Democratic Republic of the Congo for global primate conservation. PeerJ, 2018(6), 1–57. https://doi.org/10.7717/peerj.4869
Eudey, A., Kumar, A., Singh, M., & Boonratana. (2020). Macaca fascicularis, Common Long-tailed Macaque. The IUCN Red List of Threatened Species. https://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2021-2.RLTS.T12551A204494260.en
Falah, N., & Sabri, M. (2022). Spesies Primata di Kawasan Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan (Tahura PMI) Provinsi Aceh, Indonesia. In Prosiding Seminar Nasional Biotik, Vol. 8, No. 1, pp. 69-70. ISBN: 978-602-70648-2-9
Fauzi, R., Wuryanto, T., Endarto, Suarmadi, F., & Tomonob, A. (2020). Distribution of longtailed macaque (Macaca fascicularis) in Kelimutu National Park. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 591(1), 1–12. https://doi.org/10.1088/1755-1315/591/1/012041
Fooden J. (1995). Systematic review of southeast Asian long-tail macaques Macaca fascicularis (Raffles, 1821). Field Museum of Natural History. https://doi.org/10.5962/bhl.title.3456
Fooden J. (2006). Comparative review of Fascicularisgroup species of macaques (Primates: Macaca). Field Zoology 106(1): 1–44. https://doi.org/10.3158/0015-0754(2006)107[1:CROFSM]2.0.CO;2
Gumert, M. D., Rachmawan, D., Iskandar, E., & Pamungkas, J. (2012). Populasi monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah. Jurnal Primatologi Indonesia, 9(1), 3-12. ISSN 1410-5373
Hafsari, D., & Hastiana, Y. (2014). Studi pakan monyet ekor panjang (Macaca fascicularis Raffles) di Taman Wisata Alam Punti Kayu Palembang Sumatera Selatan. Sylva, 3(1), 7–11. https://doi.org/10.32502/sylva.v3i1.156
Hidayat, A., Rizaldi, & Nurdin, J. (2019). Jaringan sosial (Social Network) antar jantan Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) di Gunung Meru, Padang, Sumatera Barat. Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.), 7(1), 14–20.
IUCN. 2021. Long-tailed Macaque [online]. https://www.iucnredlist.org/species/12551/204494260. Diakses pada 10 Februari 2025
Julianti S, Widayati KA, Tsuji, Y. (2023). Regional variation in the behavioral aspects of long-tailed macaques and its ecological determinants. Folia Primatologica. DOI 10.1163/14219980-bja10007
Luncz, L. v., Svensson, M. S., Haslam, M., Malaivijitnond, S., Proffitt, T., & Gumert, M. (2017). Technological Response of wild macaques (Macaca fascicularis) to anthropogenic change. International Journal of Primatology, 38(5), 872–880. https://doi.org/10.1007/s10764-017-9985- 6
Mohd-Azlan, J., Messerli, Z., Cheok, M., & Yi, K. A. (2017). Habitat occupancy and activity patterns of the long-tailed macaques and pig-tailed macaques in Sarawak, Borneo. Nature Journal, 69(4), 277–285. https://www.researchgate.net/publication/325425061
Nasution, E. K., & Rukayah, S. (2020). The daily activity of Long Tailed Macaques (Macaca fascicularis Raffles) in Cikakak Tourist Resort Wangon Banyumas (a Conservation Effort). IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 1–5. https://doi.org/10.1088/1755- 1315/593/1/012004
Nila S, Suryobroto B, Widayati KA (2014). Dietary variation of long tailed macaques (Macaca fascicularis) in Telaga Warna, Bogor, west Java. HAYATI: Journal of Bioscience 21(1): 8–14. https://doi.org/10.4308/hjb.21.1.8
Nugraheni, L.S, Widayati, K.A, Suryobroto, B. (2016). Food Preference of Long Tailed Macaques in Telaga Warna, Bogor, West Java. [Thesis]: Institut Pertanian Bogor.
Nugraheni, L.S. (2021). Study Populasi Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) di Pulo Manuk, Sawarna, Banten. PERENNIAL, J.Bio. & Pend. Bio. Vol 2 (1). https://doi.org/10.55171/perennial.v2i1.839
Nurwahid, W dan Nizar, W.Y. (2018). Inventarisasi Kepadatan Populasi Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) di Taman Wisata Alam Suranadi Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat. Jurnal Silva Samalas. Vol 1 No 1. https://doi.org/10.33394/jss.v1i1.3630
Richard AF, Goldstein SJ, Dewar RE (1989). Weed macaques: the evolutionary implications of macaque feeding ecology. International Journal of Primatology 10(6): 569–594. DOI: 10.1007/ BF02739365.
Rovie-Ryan, J. J., Khan, F. A. A., & Abdullah, M. T. (2021). Evolutionary pattern of Macaca fascicularis in Southeast Asia inferred using Y-chromosomal gene. BMC Ecology and Evolution, 21(1), 1–12. https://doi.org/10.1186/s12862-021-01757-1
Ruppert, N., Holzner, A., See, K. W., Gisbrecht, A., & Beck, A. (2018). Activity budgets and habitat use of Wild Southern Pig-Tailed Macaques (Macaca nemestrina) in Oil Palm Plantation and Forest. International Journal of Primatology, 39(2), 237–251. https://doi.org/10.1007/s10764-018-0032-z
Sinaga, S. M, Pranoto, U, Nadila, A. (2012). Pemanfaatan Habitat untuk Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) di Arboretum Bambu Kampus Institut Pertanian Bogor Dermaga. [Skripsi]: Institut Pertanian Bogor.
Stewart AE, Gordon CH, Wich SA, Schroor P, Meijaard E. (2007). Fishing in Macaca fascicularis: A Rarely Observed Innovative Behavior. Intl J Primatology 29:543-548.
Supriatna, J. (2019). Field guide to the primates of Indonesia. Yayasan Pustaka Obor Indonesia. ISBN: 978-602-433-773-5
Syah, Moh. J. (2020). Long-Tailed Macaques (Macaca fascicularis) and humans interactions in Grojogan Sewu Natural Park (TWA GS), Karanganyar Regency, Central Java Province. AlHayat: Journal of Biology and Applied Biology, 3(1), 31. https://doi.org/10.21580/ah.v3i1.6069
Tobing, Imran. S. L. (2008). Teknik estimasi ukuran populasi suatu spesies primata. Vis Vitalis, 1(1), 43–52.
UPTD Taman Hutan Raya (TAHURA) BANTEN. (2020). Dokumen Rencana Perluasan Tahura Banten.
Copyright (c) 2025 Latif Sofiana Nugraheni, Yopi Haryandi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
All rights, title and interest in the copyright to manuscript submitted, if accepted, are hereby transferred to Maximus : Journal of Biology and Life Sciences. This includes display of the accepted article in electronic form on the internet before and/or after print publication (if any). The authors must confirm that the manuscript contains no material that would violate the copyright or any other right of any other person. The authors reserve unto themselves the following rights the right to make copies for personal teaching use, and to reproduce reasonable quantities for personal use only; the right to reuse figures and tables in articles published in other books or journals (with bibliographic reference to Maximus : Journal of Biology and Life Sciences); any proprietary rights other than copyright, including the right to any patentable subject matter contained in the manuscript and the right to deny any subsequent commercial use.