Inventarisasi Hydrophyte di Sumatera Barat Berbasis Spesimen Herbarium Universitas Andalas (ANDA)

Panji Christy; Nurainas Nurainas; Syamsuardi Syamsuardi

Panji Christy Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Andalas University
Nurainas Nurainas Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Andalas University
Syamsuardi Syamsuardi Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Andalas University

Abstract

Hydrophyte merupakan penggambaran habitat dari tumbuhan yang hidup di air baik terendam sebagian atau seluruhnya. Indonesia memiliki kekayaan jenis hydrophyte yang sangat tinggi, namun penelitian terkait inventarisasi belum dilakukan secara menyeluruh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kekayaan jenis hydrophyte air tawar yang ada di Sumatera Barat dan dikelompokkan berdasarkan life-form. Penelitian ini telah dilaksanakan pada November 2020 hingga Maret 2021. Metode yang digunakan adalah observasi dan data diperoleh menggunakan metode herbarium. Semua informasi pada label spesimen (occurence, taxon information dan event) diamati dan dicatat. Dari penelitian ini didapatkan 78 spesies dengan 54 genus dari 28 famili hydrophyte di Herbarium ANDA. Sebanyak 11 famili merupakan kelas Liliopsida dan 17 famili kelas Magnoliopsida. Berdasarkan life-form 2 jenis merupakan free-floating, 4 jenis floating-leaves, 7 jenis submersed dan 65 jenis lainnya merupakan emergent. Informasi penting secara konservasi pada penelitian yaitu ditemukan 4 spesies endemik dan 2 spesies new occurence. Tiga spesies endemik Sumatera, yaitu Apoballis okadae, Furtadoa sumatrensis (Araceae) dan Potamogeton sumatranus (Potamogetonaceae). Satu spesies endemik Sumatera Barat, yaitu Homalomena rusdii (Araceae). Taksa new occurence, Eleocharis acicularis (Cyperaceae) sebelumnya di Indonesia hanya ditemukan di Sumatera Utara, pada penelitian ini ditemukan di Sumatera Barat, Kabupaten Lima Puluh Kota. Heteranthera reniformis (Pontederiaceae) sebelumnya di Indonesia hanya ditemukan di Bogor, Jawa Barat, pada penelitian ini ditemukan di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.

References

Anderson, L. W. (2011). Freshwater plants and seaweeds. In: Simberloff, D and M. Rejmanek. Encyclopedia of Biological Invasions. Berkeley: University of California Press.
ADA. (2021). Aqua Journal. [online].https://www.co.adanajp/en/aquajournal/. Diakses pada 16 September 2021.
Backer, C. A dan R. C Bakhiuzen van den Brink. (1968). Flora of Java. Vol. III. Netherlands: Noordhopp-Groningen.
BHL. (2021). Homalomena rusdii M. Hotta. [online].https://www.biodiversitylibrary.org/page/43585665#page/73/mode/1uphttp://powo.science.kew.org/taxon/906320-1. Diakses pada 21 Juni 2021.
BHL. (2021). Potamogeton sumatranus Miq. [online].https://www.biodiversitylibrary.org/item/1866#page/620/mode/1up. Diakses pada 30 Juni 2021.
Corner, E. J. H dan K. Watanabe. (1969). Illustrated Guide to Tropical Plants. Tokyo: Hirokawa Publishing Company.
GBIF. (2021). Global Biodiversity Information Facility, Free and open access to biodiversity data. [online]. https://www.gbif.org/. Diakses pada Juni 2021.
GBIF. (2021). Herbarium ANDA. [online]. https://www.gbif.org/publisher/43f4255c-f218-4a17-857a-ba3ac8456191. Diakses pada 26 Agustus 2020.
GISD. (2021). Aquatic Plant. [online]. http://issg.org/database/species/search.asp?sts=sss&st=sss&fr=1&x=12&y=14&sn=&rn=&hci=1&ei=167&lang=EN. Diakses pada 25 Juni 2021.
Heyne, K. (1987). Tumbuhan berguna Indonesia I. Jakarta: Yayasan Sarana Wana Jaya.
Hotta, M. (1981). A new genus of the family Araceae from West Sumatra. Acta Phytotax. Geobot. 32: 142-146.
Hotta, M. (1987). A new rheophytic aroid, Schismatoglottis okadae from West Sumatra. Contr. Biol. Lab. Kyoto Univ. 27: 151-152.
Leenhouts, P. W. (1968). A guide to the practice herbarium taxonomy in reg veg 58: 60.
Mandia, S., Marusin, N dan Santoso, P. (2013). Analisis Histologis Ginjal Ikan Asang (Osteochilus hasseltii) di Danau Maninjau dan Singkarak, Sumatera Barat. Jurnal Biologi Universitas Andalas, 2(3).
Marganof, Darusman, L., Riani, E dan Pramudya, B. (2007). Analisis Beban Pencemaran, Kapasitas Asimilasi Dan Tingkat Pencemaran Dalam Upaya Pengendalian Pencemaran Perairan Danau Maninjau. Perikanan dan Kelautan, 12(1): 8-14.
Maxted, N. (1992). Toward devining a taxonomic revision methodology. In Taxon 41: 653-659.
Nurainas dan Yasuko Mori. (1996). Floristic study of rheophytic plants in West Sumatra. Annual Report of Field Biology Research and Training Project, No. 2(98-107).
Nurainas N, Taufiq A, Handika H, Harapan T S, Syamsuardi S. (2020). Flora Sumatra: Digitizing and data basing specimens of the Sumatran Flora deposited at Herbarium Universitas Andalas (ANDA)-Part 2. Version 1.7. Herbarium of Andalas University. Occurrence data set https://doi.org/10.15468/55evew accessed via GBIF.org.
Oyedeji, A. A. dan Abowei, J.F.N. (2012). The Classification, Distribution, Control and Economic Importance of Aquatic Plants. International Journal of Fisheries and Aquatic Sciences 1(2): 118-128.
Paramitha, I.G. A. A. P dan Kurniawan, R. (2017). Komposisi tumbuhan air dan tumbuhan riparian di danau sentani, provinsi papua. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia, 2(2): 33–48.
Radosevich, S. R., Holt, J. S. dan Ghersa, C. M. (2007). Ecology of weeds and invasive plants: Relationship to agriculture and natural resource management. John Wiley & Sons, Inc.
Ridley, N. Henry. (1967). The Flora of Malay Peninsula. London, England: L. Reeve & Co. Ltd.
Rifai, M. A. (1976). Sendi-sendi botani sistematik. Bogor: Lembaga Biologi Nasional-LIPI; 75 pp.
Sipple, W. S. (1988). Wetland identification and delination manual. vol I. Rationale, wetland parametersand overview of jurisdictional approach. Revised Interim Final. US Environmental Protection Agency, Office of Wetlands Protection, Washington DC.
Soerjani, Kostermans dan Tjirosoepomo. (1987). Weeds of rice in Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Sudarmono. (2007). Tumbuhan endemik tanah serpentine. Biodiversitas, 8(4), 330-335.
Suryandari, A. dan Sugianti, Y. (2009). Tumbuhan air di danau limboto, gorontalo: Manfaat dan permasalahannya. BAWAL, 2(4), 151-154.
Suryono, T., Nomosatryo, S.& Mulyana, E. 2008. Tingkat Kesuburan Danau-Danau Di Sumatera Barat Dan Bali. Limnotek, 2008, Vol. XV, No. 2, p. 99 – 111.
Tim Herbarium Universitas Andalas. (2008). Rusjdi Tamin: Kurator Herbarium Universitas Andalas. Padang: Herbarium Universitas Andalas.
Tiner, R. W. (1988). Field guide to nontidal wetland identification. Corporative Publication, Maryland Department of Natural Resources, Annapolis, and US Fish and Wildlife Service, Newton Corner, MA.
Tiner, R. W. (1991). The concept of hydrophyte for wetland identification. BioScience, 41(4).
Van Steenis, C.G.G.J. (1974). Flora Malesiana. Vol 7, part 3. Leyden: Noordhoff International.
Vogel, E. F. de. (1987). Guidelines for the Preparation of Revisions. In Vogel EF de. Editor. Manual of Herbarium Taxonomy Theory and Practice. Jakarta: Unesco; 76.
Warming, E. (1909). Oecology of plants: An introduction to the study of plants communities. (Update English Version of a 1896 text.) Oxford, England: Clarendon Press.
Wong S.Y.& Boyce, P.C. (2010). Studies on Schismatoglottideae (Araceae) of Borneo IX: A new genus, Hestia, and resurrection of Apoballis. Bot. Stud, 51, 249-255.