Studi Perubahan Garis Pantai Pesisir Kota Bandar Lampung Menggunakan Data Penginderaan Jauh

  • Aulia Try Atmojo Institut Teknologi Sumatera
  • Tri Kies Welly
  • Karti Simbolon
  • Zulfikar A N

Abstract

Garis pantai merupakan garis pertemuan antara daratan dan lautan. Garis pantai sangat dinamis dimana dapat berubah akibat abrasi dan akresi secara kontinu akibat faktor alam dan non alam. Garis pantai sangat penting dalam penentuan batas wilayah, baik antar negara maupun batas wilayah dalam lingkup internal suatu negara. Tujuan dari penelitian ini adalah memantau perubahan garis pantai Pesisir Kota Bandar Lampung dengan teknologi penginderaan jauh menggunakan data citra Landsat-MSS, Landsat-TM, Landsat-7 ETM+ dan Landsat-8 OLI selama 15 tahun. Pengolahan data citra Landsat dilakukan dengan metode Unsupervised Classification. Dengan melakukan digitasi dan tumpang susun data citra dapat diperoleh data perubahan garis pantai. Penelitian ini menggunakan data garis pantai RBI 1:150.000 dan ZEE-06 sebagai verifikasi hasil. Dari penelitian ini diperoleh hasil perbandingan hasil pengolahan citra penginderaan jauh dengan peta RBI skala 1:150.000 dimana menghasilkan nilai abrasi dan akresi dengan nilai abrasi maksimum yaitu 596,60 ha dan abrasi minimum 172,72 ha, akresi minimum senilai 52,29 ha, serta akresi maksimum senilai 151,61 ha. Perbandingan hasil pengolahan citra penginderaan jauh dengan peta ZEE-06 menghasilkan nilai abrasi maksimum yaitu 735,04 ha, dan abrasi minimum senilai 344,53 ha, akresi maksimum senilai 214,58 ha dan akresi minimumnya senilai 29,56 ha.

Published
2021-12-30
How to Cite
ATMOJO, Aulia Try et al. Studi Perubahan Garis Pantai Pesisir Kota Bandar Lampung Menggunakan Data Penginderaan Jauh. Journal of Science, Technology, and Visual Culture, [S.l.], v. 1, n. 3, p. 149-154, dec. 2021. ISSN 2798-8767. Available at: <https://journal.itera.ac.id/index.php/jstvc/article/view/562>. Date accessed: 26 apr. 2024.
Section
Articles