Pelatihan Pemanfaatan Biochar Tongkol Jagung untuk Peningkatan Kesuburan Tanah
Abstract
Tongkol jagung sebagai bahan baku pembuatan biochar belum dimanfaatkan secara optimal. Tongkol jagung memiliki potensi yang baik sebagai biochar untuk peningkatan kesuburan tanah. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pelatihan kepada masyarakat khususnya kelompok tani peci Makmur di desa Way Galih tentang pembuatan biochar dari tongkol jagung. Pembuatan biochar menggunakan tiga metode yaitu metode drum kiln tertutup, metode drum kiln terbuka dan metode tradisional. Hasil pre-test dan post-test digunakan sebagai indikator untuk mengetahui tingkat pemahaman petani mengenai biochar. Hasil dari kuisioner menunjukkan terjadinya peningkatan pemahaman petani mengenai manfaat biochar seperti memperbaiki unsur hara dalam tanah, unsur hara yang terkandung dalam biochar, biochar dapat dikombinasikan dengan pupuk, lama pembakaran biochar dan suhu pembakaran biochar menggunakan drum kiln terbuka dan tertutup.
References
[2] J. Yu, Y. Zhao, and Y. Li, “Utilization of corn cob biochar in a direct carbon fuel cell,” J. Power Sources, vol. 270, pp. 312–317, Dec. 2014, doi: 10.1016/j.jpowsour.2014.07.125.
[3] A. Budai et al., “Surface Properties and Chemical Composition of Corncob and Miscanthus Biochars: Effects of Production Temperature and Method,” J. Agric. Food Chem., vol. 62, no. 17, pp. 3791–3799, Apr. 2014, doi: 10.1021/jf501139f.
[4] M. M. D. Widiastuti and J. K. M. Lama, “(Analysis Benefit Cost Ratio of Biochar in Agriculture Land to Increase Income Household in Merauke Regency),” vol. 13, no. 2, p. 9, 2016.
[5] N. L. Nurida, “Potensi Pemanfaatan Biochar untuk Rehabilitasi Lahan Kering di Indonesia,” J. Sumberd. Lahan, vol. 8, no. 3, Art. no. 3, Mar. 2017, doi: 10.21082/jsdl.v8n3.2014.%p.
[6] R. Mateus, D. Kantur, and L. M. Moy, “Pemanfaatan Biochar Limbah Pertanian sebagai Pembenah Tanah untuk Perbaikan Kualitas Tanah dan Hasil Jagung di Lahan Kering,” Agrotrop J. Agric. Sci., vol. 7, no. 2, pp. 99–108, Jul. 2018, doi: 10.24843/AJoAS.2017.v07.i02.p01.
[7] N. L. Nurida and A. Rahman, “Alternatif Pemulihan Lahan Kering Masam Terdegradasi dengan Formula Pembenah Tanah Biochar di Typic Kanhapludults Lampung - Balittanah,” in Teknologi Pemupukan dan pemulihan Lahan Terdegradasi, 2012, pp. 639–648. Accessed: Dec. 02, 2020. [Online]. Available: http://balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/publikasi-mainmenu-78/art/651-typic
[8] M. R. Ismail, E. P. Manginsela, and Gene. H. M. Kapantow, “Analisis Pendapatan Usahatani Hidroponik Matuari di Kelurahan Paniki Bawah Kota Manado,” J. Agrirud, vol. 1, no. 2, pp. 153–161, 2019.
[9] N. L. Nurida, A. Dariah, and A. Rachman, “Kualitas limbah pertanian sebagai bahan baku pembenah berupa biochar untuk rehabilitasi lahan,” in Prosiding Seminar Nasional dan dialog Sumberdaya Lahan Pertanian. Balai Besar penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor. Hlm, 2008, pp. 209–215.
[10] Y. Prasetiyo, B. Hidayat, and B. Sitorus, “Karakteristik Kimia Biochar dari Beberapa Biomassa dan Metode Pirolisis,” AGRIUM J. Ilmu Pertan., vol. 23, no. 1, Art. no. 1, Oct. 2020, doi: 10.30596/agrium.v23i1.5653.
[11] Kementerian Pertanian Repuplik Indonesia, “Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2019 tentang Pupuk Organik, Pupuk hayati dan Pembenah Tanah.” Kementerian Pertanian Repuplik Indonesia, 2019. Accessed: Jun. 19, 2021. [Online]. Available: http://simpel1.pertanian.go.id/api/dokumen/regulasi/dokumen-1579833905542.pdf
[12] D. Mohan, C. U. Pittman, and P. H. Steele, “Pyrolysis of Wood/Biomass for Bio-oil: A Critical Review,” Energy Fuels, vol. 20, no. 3, pp. 848–889, May 2006, doi: 10.1021/ef0502397.
