Pemetaan Daerah Sebaran Banjir Di Hilir Tanggul Way Bulok Desa Sukamara Kecamatan Bulok Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung
Abstract
Banjir masih menjadi salah satu permasalahan bagi masyarakat dan pemerintah yang masih terus dicari solusinya. Lampung menjadi salah satu Provinsi yang mengalami dampak banjir, salah satunya di daerah hilir tanggul Way Bulok, Desa Sukamara Kecamatan Bulok, Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung. Dalam rangka pemecahan masalah banjir yang ada, tahap awal yang dapat dilakukan dengan melakukan pemetaan wilayah kerentanan banjir. Dalam hal ini tim PKM Institut Teknologi Sumatera (ITERA) berinisiasi untuk melakukan pemetaan pada daerah tersebut. Pemetaan dimulai dengan survey lokasi di daerah banjir dan sekitarnya, setelah itu di lakukan pendekatan pada aparat desa setempat untuk diajak bekerja sama sebagai mitra dalam kegiatan pengabdian ini. Dilanjutkan dengan pembuatan peta oleh tim mapping PKM. Diharapkan setelah adanya peta wilayah banjir ini, masyarakat setempat dapat lebih mengantisipasi banjir setelah adanya sosialisasi dan penjelasan mengenai daerah rawan banjir dari peta kerentanan banjir oleh aparat desa. Masyarakat dapat melihat secara langsung wilayah yang rentan banjir pada saat musim penghujan sebagai upaya mitigasi bencana banjir desa. Manfaat dari peta kerentanan banjir ini juga sebagai acuan pemerintah desa dalam mengambil kebijakan desa terkait sosial infrastruktur wilayah demi kepentingan bersama masyarakat desa.
References
[2] M. Mistra, Antisipasi Rumah di Daerah Rawan Banjir. Depok, Indonesia: Penebar Swadaya, 2007
[3] M. Ali And S. Trisutomo, “Pemetaan Daerah Rawan Banjir Berbasis Sistem Informasi Geografis (GIS) Di Pesisir Danau Tempe Kabupaten Wajo,” Losari J.Ars Kot Man, Vol. 2, No. 2, Pp. 37-42, Jun. 2017.
[4] H. Hamdani, S. Permana, and A. Susetyaningsih, “Analisa Daerah Rawan Banjir Menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Geografis (Studi Kasus Pulau Bangka),” Jurnal Konstruksi, Vol. 12, No.1, Apr. 2016.
[5] I. Y. Iskhak And M. D. Putra, “Pemetaan Wilayah Potensi Rawan Bencana Banjir Berbasis Sistem Informasi Geografis,” Jurnal Geomaritim Indonesia, Vol. 1, No. 2, Apr. 2019.
[6] O. Nurdiawan,”Pemetaan Daerah Rawan Banjir Berbasis Sistem Informasi Geografis Dalam Upaya Mengoptimalkan Langkah Antisipasi Bencana,” Infotech Journal, Vol. 4 , No. 2, Pp. 1-9, 2018.
[7] H. Cahyono, “Pembuatan Peta Jalur Evakuasi Berbasis Sistem Informasi Geografis Untuk Sosialisasi Kesiapsiagaan Stakeholder Dalam Menghadapi Bencana Banjir,” Jurnal Geografi: Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian, Vol. 13, No. 2, Pp. 136–149, 2016.
[8] R. Lestari, I. Kanedi, and Y. Arliando, “Sistem Informasi Geografis (Sig) Daerah Rawan Banjir Di Kota Bengkulu Menggunakan Arcview,” JMI, Vol. 12, No. 1, Feb. 2016
[9] A. Anwari And, M. Makruf , “Pemetaan Wilayah Rawan Bahaya Banjir Di Kabupaten Pamekasan Berbasis Sistem Informasi Geografis (Sig),” Network Engineering Research Operation, Vol. 4, No. 2, Mei. 2019.
[10] M. Mahfuz, "Analisis Data Spasial Untuk Identifikasi Kawasan Rawan Banjir Di Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah," Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik Geodesi, Vol.1, No. 1, 2016.
[11] B. J. A. Gunadi, A. L. Nugraha, and A. Suprayogi, "Aplikasi Pemetaan Multi Risiko Bencana Di Kabupaten Banyumas Menggunakan Open Source Software Gis," Jurnal Geodesi Undip, Vol. 4, No. 4, Pp. 287-296, Nov. 2015.
[12] H. D. Asgari, B. Pramono, and N. Ransi , “Sistem Informasi Geografis Daerah Rawan Banjir Berbasis Web di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara,” Inprosiding Seminar Nasional Riset Kuantitatif Terapan, Pp. 106-112, Mei. 2017.