Penyuluhan DBD dan Pelatihan Pembuatan Spray Repellent Serai Wangi di Desa Gading Rejo Timur, Kabupaten Pringsewu

Nurul Irna Windari; Annisa Maulidia Rahayyu; Novrilia Atika Nabila; Riri Fauziyya; Putri Amelia Rooswita

doi:10.35472/teknokreatif.v4i2.1778

Nurul Irna Windari Institut Teknologi Sumatera
Annisa Maulidia Rahayyu Institut Teknologi Sumatera
Novrilia Atika Nabila Institut Teknologi Sumatera
Riri Fauziyya Institut Teknologi Sumatera
Putri Amelia Rooswita Institut Teknologi Sumatera

DOI: https://doi.org/10.35472/teknokreatif.v4i2.1778

Keywords: Kata kunci: Pekon Gading Rejo Timur, DBD, Sereh Wangi, Spray Repellent

Abstract

Pekon Gading Rejo Timur memiliki angka kejadian DBD yang cukup tinggi. Spray repellent nyamuk berbahan dasar serai wangi (Cymbopogon nardus) merupakan salah satu cara pencegahan DBD. Serai lebih dikenal sebagai bumbu dapur, sedangkan serai wangi masih minim dimanfaatkan. Pengetahuan masyrakat juga masih minim terkait dengan serai wangi sebagai repellent nyamuk. Oleh sebab itu, dibutuhkan penyuluhan dan pelatihan untuk meningkatkan wawasan masyarakat terkait DBD dan pencegahannya dengan memanfaatkan serai wangi. Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan diketahui bahwa rerata nilai sebelum dan setelah kegiatan memiliki perbedaan signifikan (p < 0,05). Kegiatan penyuluhan DBD dan pelatihan pembuatan spray repellent serai wangi telah memberikan manfaat dengan peningkatan wawasan para peserta kegiatan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] G. O. Mwanyika et al., “Dengue Virus Infection and Associated Risk Factors in Africa: A Systematic Review and Meta-Analysis,” Viruses, vol. 13, no. 4, p. 536, Mar. 2021, doi: 10.3390/v13040536.
[2] D. S. Shepard, E. A. Undurraga, Y. A. Halasa, and J. D. Stanaway, “The global economic burden of dengue: a systematic analysis,” The Lancet Infectious Diseases, vol. 16, no. 8, pp. 935–941, Aug. 2016, doi: 10.1016/S1473-3099(16)00146-8.
[3] A. Sanyaolu, “Global Epidemiology of Dengue Hemorrhagic Fever: An Update,” JHVRV, vol. 5, no. 6, Oct. 2017, doi: 10.15406/jhvrv.2017.05.00179.
[4] H. Harapan, A. Michie, M. Mudatsir, R. T. Sasmono, and A. Imrie, “Epidemiology of dengue hemorrhagic fever in Indonesia: analysis of five decades data from the National Disease Surveillance,” BMC Res Notes, vol. 12, no. 1, p. 350, Dec. 2019, doi: 10.1186/s13104-019-4379-9.
[5] Kesehatan, Kementerian, "Laporan Tahunan 2022 Demam Berdarah Dengue," Kementerian Kesehatan, Jakarta, 2023.
[6] Kementerian Kesehatan RI, “file_1619447946.pdf.” 2021.
[7] Riana Mita Ristanti, “248 Kasus DBD Sepanjang 2022 Terjadi di Pringsewu, Satu Pasien Meninggal,” Tribunlampung.co.id. Accessed: Oct. 30, 2023. [Online]. Available: https://lampung.tribunnews.com/2022/12/29/248-kasus-dbd-sepanjang-2022-terjadi-di-pringsewu-satu-pasien-meninggal
[8] H. Ishak, A. S. Aisyah, A. Mallongi, and R. D. P. Astuti, “Risk factors and fogging effectiveness of dengue hemorrhagic fever incidence in the Pontap Public Health Center area in Palopo City, Indonesia,” Enfermería Clínica, vol. 30, pp. 294–297, Jun. 2020, doi: 10.1016/j.enfcli.2019.10.087.
[9] M. S. Aulya, Firdayanti, Susanti, and S. A. Idris, “Effectiveness of water extract citronella (Cymbopogon nardus) as bioinsecticide against Aedes sp.,” AIP Conference Proceedings, vol. 2704, no. 1, p. 020005, May 2023, doi: 10.1063/5.0138542.
[10] C. A. Yanti, M. Sari, and A. Triana, “Daya Proteksi Serai Wangi (Cymbopogon winterianus Jowitt) sebagai Repelen dari Nyamuk Aedes aegypti,” vektorp, vol. 15, no. 2, pp. 99–106, Jan. 2022, doi: 10.22435/vektorp.v15i2.5126.
[11] C. Girsang, R. Purwanti, R. Eka Witri, and D. Fitriyani, “COMPUTATIONAL STUDY OF CYMBOPOGON NARDUS COMPOUND AS A MOSQUITO REPELLENT,” TERITORIAL, vol. 1, no. 01, pp. 7–13, Feb. 2022, doi: 10.54482/teritorial.v1i01.51.