Pemanfaatan Kelor (Moringa oleifera) Untuk Mengendalikan Glukosa Darah Di Desa Bandar Agung

  • Refsya Azanti Putri Institut Teknologi Sumatera
Keywords: Kata kunci: Diabetes Melitus, Daun Kelor, Desa Bandar Agung

Abstract

Abstrak

Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa darah di dalam tubuh yang tinggi yang melebihi batas normal dan banyak diderita pada warga Bandar Agung berdasarkan pada survey tahap awal yang tergabung dalam program Prolanis. Penanganan diabetes melitus menggunakan pengobatan secara farmakologi dan didampingi dengan penggunaan obat tradisional serta pangan fungsional yaitu dengan memanfaatkan tanaman daun kelor. Daun kelor mengandung tanin, steroid, terpenoid, flavonoid, saponin, antraquinon, alkaloid, protein, vitamin, beta karoten, asam amino dan bermacam senyawa fenolik. Kandungan flavonoid dalam daun kelor memiliki fungsi sebagai antidiabetik. Kegiatan ini memberikan pengetahuan kepada warga desa Bandar Agung tentang pemanfaatan daun kelor sebagai pengontrol glukosa darah. Pelaksanaan diawali dengan pre-test dan pemaparan materi terkait diabetes melitus, pemanfaatan daun kelor dan cara mengolahnya. Hasil PkM yaitu peningkatan pengetahuan masyarakat desa Bandar Agung dari penyakit Diabetes Melitus, manfaat daun kelor untuk penyakit DM, serta keterampilan dalam pembuatan teh daun kelor kayu manis “TeKo KaMi” dan Bolu Kukus Daun kelor dengan responden sebanyak 59 orang.

Kata kunci: Diabetes Melitus, Daun Kelor, Desa Bandar Agung

     

Abstract

Diabetes mellitus is a metabolic disease characterized by an increase in blood glucose levels in the body that exceed normal limits and is suffered by many residents of Bandar Agung based on an early stage survey included in the Prolanis program. Treating diabetes mellitus uses pharmacological treatment and is accompanied by the use of traditional medicine and functional food, namely by using the Moringa leaf plant. Moringa leaves contain tannins, steroids, terpenoids, flavonoids, saponins, anthraquinones, alkaloids, proteins, vitamins, beta carotene, amino acids and various phenolic compounds. The flavonoid content in Moringa leaves has an antidiabetic function. This activity provides knowledge to Bandar Agung village residents about the use of Moringa leaves as a blood glucose controller. The implementation began with a pre-test and presentation of material related to diabetes mellitus, the use of Moringa leaves and how to process them. The results of the PkM were an increase in the knowledge of the Bandar Agung village community regarding Diabetes Mellitus, the benefits of Moringa leaves for DM, as well as skills in making cinnamon Moringa leaf tea "TeKo KaMi" and Moringa Leaf Steamed Bolu with 59 respondents.

Keywords: Diabetes Mellitus, Moringa oleifera, Bandar Agung Village

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] Y. I. Setyaningrum and C. Nissa, “Penyuluhan Konsumsi Pangan Lokal Untuk Penderita Diabetes Melitus Di Desa Dilem, Kepanjen, Malang,” Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, vol. 3, no. 3, p. 435, Feb. 2021, doi: 10.24198/kumawula.v3i3.28025.
[2] L. W. Marewa, Kencing Manis (Diabetes Mellitus) di Sulawesi Selatan. Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2015.
[3] Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. “Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018” Badan Penelitian dan Pengembangan: 2018.
[4] N. G. A. M. Dwi, A. Suastuti, G. A. K. Sri, P. Dewi, D. Ni, and K. Ariati, “Pemberian Ekstrak Daun Sirsak (Annona Muricuta) Untuk Memperbaiki Kerusakan Sel Beta Pankreas Melalui Penurunan Kadar Glukosa Darah, Advanced Glycation And Product Dan 8-Hidroksi-2-Dioksiguanosin Pada Tikus Wistar Hiperglikemia,” Jurnal Kimia, vol. 9, no. 2, pp. 289–295, 2015.
[5] K. Chandra, P. Singh, S. Dwivedi, and S. Jain, “Diabetes Mellitus and Oxidative Stress: A Co-relative and Therapeutic Approach,” Journal Of Clinical And Diagnostic Research, 2019, doi: 10.7860/jcdr/2019/40628.12878.
[6] E. Decroli, Diabetes Melitus Tipe 2. Pusat Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, 2019.
[7] S. J. Stohs and M. J. Hartman, “Review Of The Safety And Efficacy Of Moringa Oleifera,” Phytotherapy Research, vol. 29, no. 6. John Wiley and Sons Ltd, pp. 796–804, Jun. 01, 2015. doi: 10.1002/ptr.5325.
[8] A. Bhattacharya, P. Tiwari, and S. Kumar, “A Review of the Phytochemical and Pharmacological Characteristics of Moringa oleifera,” J Pharm Bioallied Sci, vol. 10, no. 4, pp. 181–191, 2018.
[9] M. G. Rajanandh, M. N. Satishkumar, K. Elango, and B. Suresh, “Moringa oleifera Lam. A herbal medicine for hyperlipidemia: A pre-clinical report,” Asian Pac J Trop Dis, vol. 2, no. SUPPL2, 2012, doi: 10.1016/S2222-1808(12)60266-7.
[10] G. Melappa, “A Review on Role of Plant(s) Extracts and its Phytochemicals for the Management of Diabetes,” J Diabetes Metab, vol. 06, no. 07, 2015, doi: 10.4172/2155-6156.1000565.
[11] N. A. Basid and dan R. Purbowatiningrum, “Potensi Sinamaldehid Hasil Isolasi Minyak Kayu Manis Sebagai Senyawa Antidiabetes Potency Of Cinnamaldehyde Of Cinnamon Oil As An Anti-Diabetic Compound,” 2011.
[12] N. Widianingsih, A. Nurrokhman, and Surasa, “Pelatihan Pembuatan Gula Merah Cair Untuk Menambah Produk Pada Koperasi Selaras Hati Utama” Dibrata Jurnal, vol. 2, no. 1, 2021.
Published
2024-12-02